Minggu, 15 Februari 2015

Dilema Cinta ( Part 2 )





Aku kurang tahu tepatnya namun sekitar 3 atau 4 bulan Jojo di sana. Kami pun sudah jarang untuk berkomunikasi, mungkin Jojo menjaga perasaan Devi untuk tidak menghubungiku selama dia bersamanya. Sama halnya dengan apa yang dia lakukan terhadapku. Namun ini sungguh dapat membuatku gila. Aku harus menghibungi Jojo , apa pun yang terjadi. Yahhh..!!! Apa pun yang terjadi, meski pun harus menyudutkan api di antara mereka. Aku sudah tidak peduli lagi, aku sungguh merindukannya. Kau dengar itu? Aku merindukannya !
Dia tidak pernah mengeluh untuk jangan menghubunginya dikala dia berada disana. Namun entah apa yang terjadi, semua No. Ponsel Jojo tidak dapat di hubungi lagi. Aku pun bertanya-tanya Ada apa ini? Lalu kami pun hanya berkomunikasi melalui media sosial Facebook dan hanya sekedar menanyakan kabar. Kami semakin jauh.
Suatu malam saat ku buka Ponselku dan meihat Foto mesra Jojo bersama Devi di Profil BBM (BlackBerry Massagge) miliknya. Damn....!!!! Aku pun mulai tersentak. Cepat atau lambat ia akan kembali kepadanya ra. Kataku menasehati diri sendiri. Dan semua yang kau takutkan kini terjadi di hari ini ! Aku benar-benar telah menyadari. Dan ku pikir dia tidak akan kembali lagi ke kota ini. Dia akan tetap di kampung halamannya bersama Devi. Yah lebih baik begitu. Kau enyah dariku selamanya ! Agar aku dapat dengan mudah melupakanmu.
Aku teringat apa yang telah di katakan sahabatku bahwa Jojo hanya membutuhkan pelarian disini. Aku pun menyadari itu sejak awal kawan. Andai saja kalian tau, sungguh sulit untuk mengendalikan diri jika sedang jatuh cinta dan Andai aku bisa berbicara pada si cinta itu, aku yakinkan hal pertama yang kulakukan adalah aku akan memarahinya karena telah menjatuhkan hatiku kepada seseorang yang salah.
Hah aku sungguh muak ! Aku putuskan berjalan-jalan keluar menghibur diri. Saat aku putuskan untuk duduk bersantai sambil menikmati udara malam, pandanganku tertuju pada sepasang kekasih yang sedang duduk di seberang dari kursi taman ku. Dan itu membuatku membuat ku kembali merindukannya... Ohhh ayolahh.... Rara bisakah kau tidak memikirkannya walau hanya sebentar saja???? Tanyaku dalam hati.
Hah.. Sungguh membosankan. Lebih baik aku pulang menonton televisi dengan di temani coklat panas kesukaanku. Hingga tertidur, semoga esok paginya aku sudah mulai amnesia.
***
Beberapa hari kemudian. Datang seseorang yang tidak asing bagiku, dia menyampaikan keinginan untuk menikahiku kepada mama ku. Dia adalah Rendi, sejak dulu aku dan dia berkawan. Sebenarnya pun tidak bisa di katakan kawan, karena Aku hanya datang kepadanya di saat aku sedang genting saja. Tanpa ku sadari kalau selama ini dia menyimpan rasa terhadapku. Oh maafkan aku kawan, aku tidak merasakan demikian. Ucapku dalam hati. Sebenarnya dia pun tahu jika aku memiliki hubungan dengan Jojo, mungkin karena dia melihat aku dan Jojo sudah tidak pernah terlihat bersama-sama lagi, akhirnya dia memutuskan melamarku.
Aku pun bingung harus berkata apa, di sisi lain mama ku membujukku untuk menerimanya. Ya itu pun karena mamaku memang cukup dekat dengannya. Oleh karena itu lah mamaku mendukungnya.Aku hanya bisa berkata baiknya kita jalani saja dulu. Sebenarnya aku berkata demikian hanya untuk mengulur waktu saja. Di hatiku masih ada Jojo, dan aku tidak ingin jika Rendi menjadi pelarianku. Lagi pula aku tidak mencintainya sama sekali.
Saat aku sedang duduk di taman pinggiran danau favorit ku sambil mendengarkan musik dan membaca Novel kesukaanku, salah satu hobi yang sudah lama tidak ku lakukan. Tiba-tiba Handphone ku berbunyi, aku melihat ada pesan singkat dari No. Baru..
"Nce.... :p  "" (Panggilan unik dari Jojo untukku).
"Iyaa... Ini kamu Jo???.." (seakan tak percaya).
"Iya ini aku nce , kamu apa kabar???"
"Baik-baik.. Kamu apa kabar? aku merindukanmu.."
"Aku juga merindukanmu, nanti malam aku akan menemuimu :) "
"Kamu sudah kembali?"
"Iya aku sudah kembali lagi nce. Sampai nanti yaa"
"Hmmmmm......"
Oh tidak... Ku pikir dia tidak akan kembali lagi. Ini semua akan membuatku semakin terjerat. Selama ini aku sudah berusaha keras, dan di saat aku nyaris saja berhasil. Dia kembali datang untuk menarikku.Walau pun sejujurnya aku juga senang kalau dia kembali kesini dan masih mengingatku. "Hah.... Untuk pelariannya? Itu buruk Rara...!!!" Batin ku menggurutu. Yah akhir-akhir ini aku selalu menasehati dan mengingatkan diriku sendiri. Seakan di dalam diriku ada dua kepribadian yang berbeda. Aku sudah menduga kalian akan berkata ini mengerikan bukan?.
Benar saja, malam itu jojo pun datang menemuiku. Entah karena apa, aku begitu kaku menghadapinya. Kami hanya berbincang-bincang yang sebenarnya sungguh-sungguh tidak penting.Sampai akhirnya dia berpamit ingin pulang, dan aku hanya bisa mengiyakan saja, biasanya aku selalu menahannya jika ingin pulang, rasanya ingin sepanjang waktu berada di sampingnya (itu dulu).
Namun setelah malam itu aku dan Jojo sudah tidak pernah bertemu lagi, meski pun kami berada dalam satu kota yang sama. Aku bahkan sudah tidak tahu dia bekerja dimana, sedang dimana dan semua mengenai dia. 
Ku rasa aku berhasil kawan !! Meski seindah apa pun itu , semua ini tetap saja salah. Dan aku cukup puas karena sudah mengakhiri semua ini. Walaupun tanpa kata sepatah kata pun.
***
Mengenai soal Rendi, aku pun sudah menyelesaikannya. aku hanya ingin menikmati kesendirianku. Sampai akhirnya aku bisa benar-benar melupakan Jojo. Saat ini tidak ada satu pun foto dirinya di Ponselku.
Aku sudah cukup bahagia dengan di kelilingi keluarga dan teman-teman ku. Meski pun tidak jarang mama selalu menanyakan kapan aku akan memutuskan waktu untuk menikah. Namun hal itu tidak menjadi prioritas dalam hidupku. Aku tidak pernah menyesali apa yang telah terjadi, karena semua inilah yang menghantar kan ku untuk berfikir sedikit dewasa. Aku pun tidak takut untuk merasakan cinta pandangan pertama lagi, hanya saja semoga kepada seseorang yang benar-benar tepat untuk ku. Apa kau dengar itu cinta ?.
Hahaha... 
THE END 
Nb :
Buat pembaca blog ku yang baik hati, apa kabar??? Semoga semua baik-baik aja dan selalu ada dalam lingdungan Tuhan yang maha esa.Amien.. :)
Aku mau ucapin banyak-banyak makasih, karena udah baca di blog ku... Semoga kalian suka sama ceritanya. And tolong ya atas kritik plus sarannya. Biar bisa jadi motifasi juga aku untuk menyuguhkan cerita yang lebih bagus lagi. Bahkan bukan hanya cerita cinta saja.. Oke sampai sini aja dulu deh, pegel ngetik dari tadi.. Hehehehe... So, Bye-bye..

Dilema Cinta ( Part 1 )




".. Kisah KESALAHAN seorang wanita dalam memilih pasangan.. Dengan butanya dia tidak bisa membedakan antara tulus dan modus. Saat Rara memilih Jojo , Tanpa dia sadari itulah kebahagian semu yang ia anggap NYATA. Dengan memilih meninggalkan Roy , lelaki yang serius ingin membina rumah tangga dengannya,. Hati-hati lah dalam memilih pasangan. (Semua yang terdapat di dalamnya merupakan kisah fiksi, tidak ada niatan menyinggung siapa pun. Jika terjadi, nama atau kisah yang sama. Hanya kebetulan belaka). "Buat pembaca ku ... Hmm... Kalo suka tolong di share yaa... Kalo gak suka tolong kritikannya. sebelumnya aku ucapin makasih yaa alL......." I Luph youuu ^_-

***



Pertemuan pertama... Yap pertemuan pertama itu yang membuatku baru merasakan namanya cinta pandangan pertama yang selama ini selalu anggap hanya tertuju kepada para playboy/playgirl. Tapi sekarang apa yang ku rasakan ini mematahkan semua fikiranku selama ini terhadap cinta pada pandangan pertama. Meski pun saat ini aku punya hubungan Long Distance
Awal ketemuan sama dia ( Jojo ), waktu itu aku lagi kerja sebagai recepcionist di salah satu hotel kelas melati di kota ku. Waktu itu dia baru datang beberapa minggu di sini dan berniat cari kerja di hotel tempat aku kerja, tapi sayangnya belum ada peluang So tanpa pikir panjang pun aku langsung minta dia tinggalin No. Telfon dia. Singkat cerita ! Beberapa bulan kemudian di hotel tempat aku bekerja membutuhkan karyawan. Hmmm.. Kabar bahagia bagiku, tanpa pikir panjang aku merekomendasikan Jojo yang tadinya memang ingin bekerja disini. Dan aku pun sangat antusias , sampai persiapan berkas lamaran kerja pun masih ada campur tangan bantuanku. Hingga akhirnya dia pun di terima sebagai karyawan di sini. Hah.... Senangnya...!!!!
***
Hari-hari aku bertemu dia di tempat kerja, dan lagi-lagi aku harus dan selalu harus bisa menahan rasa yang aku rasakan sejak pertama aku melihatnya. Sampai akhirnya aku pun tau kalau dia pun menjalani hubungan "Long Distance" ,. :| ! Entah aku harus senang atau tidak , toh kita sebenarnya sama-sama memiliki some one yang jauh di sana. Sebenarnya memang ada senagnnya juga karna di sini gak ada yang bisa protes bla...bla...blaaa akan dia. ^_^ huft...
Karna dia ada di sini atas rekomendasi dari aku , terkadang ada beberapa hal yang aku handle akan dia. Tapi justru itulah yang membuat aku merasa senang , karna aku bisa sedikit lebih lama berada di dekatnya.
***

Jam 16:25 ... Waktunya aku pulang kerja , dan seperti biasa aku bertukar shift dengan Jojo. Sebenarnya aku pun tak ingin secepat ini pulang ke rumah bila ada Jojo di samping ku. Tapi karna sudah tidak ada alasan lagi yang bisa menahan ku di sini. Jadi apa boleh buat. Dia akan sendirian menjaga Hotel ini sampai jam 8 malam. Dan sore itu sebelum pulang ke rumah aku mampir ke minimarket untuk membeli beberapa camilan, dan saat aku sedang mengantri di kasir, 
tiba-tiba ada panggilan masuk dari manager Hotel. Oh my god ada apa ini, batin ku.
"Hallo....?"
"Rara kamu dimana...?"
"Hmmm saya lagi di minimarket pak ! Ada apa ya pak??"
"Tolong kalo bisa kamu balik lagi ke Hotel bantu Jhojo sebentar, saya masih ada urusan"
"Oh iya pak setelah ini saya langsung ke sana"
"Oke makasih ra...!!!"
"Iya pak , sama-sam......tut...tutt...tuttt... (Hmmm udah mati duluan).
Selesai membayar langsung tancap gas balik ke Hotel , sampai di sana aku melihat Jojo dengan muka bingungnya terdiam. 
"Ada apa Jho...? Tadi Bapak manager telfon aku..."
"Ini lho tadi ada yang bilang mau ambil bill kamar , lagi-lagi aku bingung harus kasih yang mana??"
"Huft ... Jadi cuma itu? , Kamu kasih yang kertas warna putih ini , terus kertas yang warna kuning ini untuk laporan nanti.."
 "ohh iya iya...."
"itu aja kan , kalo gitu aku pulang dulu ya.."
"iya... Makasih yo.."
"Hmmm....." (dengan memasang muka kesal , yang sebenarnya aku senang karna bisa bertemu lagi ).
Sesampainya aku di rumah entah karna gak enak atau ngerasa bersalah and mungkin dia berfikir kalau aku tadi marah sama dia , dia ngirim pesan singkat (sms) untuk minta maaf.
***
keesokan harinya, seperti biasa kita bertukar shift lagi, kali ini dia yang pulang. tidak lama setelah dia dia pulang dia mengirim pesan singkat dan bilang kalau dia menaruh 2 batang coklat di tas ku sebagai permintaan maaf soal tempo hari. So sweety ... !!   Sejak itulah aku dan dia mulai deket sebagai temen dan tetap saja dengan menahan rasa yang semakin lama semakin bertambah untuknya dia.
 Tidak jarang membeli kan aku ice cream , lalu mulai sedikit perhatian. Sungguh itu semua membuatku berbunga-bunga karna sepertinya dia menaruh rasa yang sama seperti ku. Sampai-sampai aku selalu lupa untuk membalas pesan-pesan singkat dari Roy (Nama samaran). Pacarku yang jauh.
Aku hanya di sibukan dengan kehadiran Jojo..
Lambat laun kita menjadi Teman Tapi Mesra (TTM) , namun tetap proposional di tempat kerja.
Sama halnya seperti anak muda lainnya. Kami jalan bareng, nonton konser bareng, dan bla..bla..blaa..
***
Suatu pagi , Chaca (rekan 1 shift ku) berpamitan kepada kami semua , dia telah mengundurkan diri dari Perhotelan. Sungguh aku merasakan kehilangan , karena sifat ku yang cenderung sulit mengangkrabkan diri terhadap orang-orang baru. Dan Karena hanya dia lah teman yang paling dekat dengan ku di tempat kerja selain Jojo.Setelah Chaca tidak ada di sini lagi , posisi Chaca pun di ganti kan dengan karyawati baru, sebut saja Dina. Awalnya aku dan Dina benar-benar kaku, kami sedikit kesulitan untuk mencocokan karakter kami masing-masing, kami hanya berbicara seperlunya, selanjutnya aku hanya sibuk bercanda atau bercerita dengan Jojo dan yang lainnya, meski pun saat itu Dina ada di tempat yang sama.
Sampai akhirnya aku pun mulai terganggu dengan sikap dina terhadap Jojo , dia selalu menyentuh Jojo , Terkadang aku pun bingung , setiap dia berbicara kepada Jojo , dia selalu meremas jemari Jojo. Namun tidak demikian terhadap yang lain termasuk aku . Ternyata benar dugaan ku selama ini , "Dina menyukai Jojo" meski pun dia tidak mengatakan dengan terang-terangan . Namun aku bisa melihat dari tatapan dan gerak-geriknya. Mungkin karna dia pun tahu kalau aku dan Jojo sedang dekat , jadi dia memutuskan untuk bungkam (namun menusuk). Sampai akhirnya entah apa yang ia katakan kepada manager Hotel mengenai diri ku, sampai-sampai aku di keluarkan dari pekerjaanku,. Hah... Dina..Dinaa... Kamu sungguh Pintar dan Licik, dengan gampangnya lidahmu bersilat hanya untuk lebih dekat dengan Jojo.
Namun kamu Gagal Dina, semua itu tidak berimbas dengan hubungan kami. Bahkan Jojo pun berkata jika aku berhenti dari Hotel dia pun akan mengundurkan diri. Namun aku melarangnya, dan kami semakin intens meski pun sudah tidak dalam 1 managemen. Look Dina !!
***

 Sampai akhirnya aku memutuskan hubunganku dengan Roy, kami sudah jarang sekali berkomunikasi. Bahkan jika berkomunikasi pun kami terasa canggung.Kita pun sekarang berteman baik ! Aku lebih memilih jojo. Karna ku pikir ini selama ini aku hanya menjalani sesuatu yang semu. Jadi aku memilih yang NYATA ada di depan mataku. Akan tetapi rasa itu tidak bertahan lama, Meskipun aku tahu bahwa Jojo dan aku tidak akan bisa bersama selamanya. lambat laun aku merasa bersalah kepada kekasih Jojo yang jauh di sana, sebut saja Devi. Dan atas rasa bersalahku terhadap Devi lah yang membuatku berusaha mengembalikan semua seperti sedia kala.Dan di saat Jojo akan kembali bersama kekasihnya?? Ohh No .. Aku tidak bisa membayangkan hal yang mengerikan itu terjadi dan bila ku semakin jauh melangkah ,

Setelah apa yang kami lalui bersama,  waktu, canda tawa, pertengkaran kami, kemesraan, kecemburuan, rindu, rasa sayang dan semua hal-hal kecil konyol kami. all as if dancing in my memory..
Rasanya tidak mudah bagi ku untuk mengambil keputusan ini , di tambah lagi ketika Jojo bersikap seperti biasanya. seolah-olah tidak ada yang salah dengan hubungan ini. Dan lagi-lagi ego lah yang menang, dia jauh di sana dan dia tidak pernah tahu apa yang di lakukan Jojo di sini.Pikir ku !!!
 ***
Ini semua sungguh membuatku sedikit tertekan. Terkadang aku merasa sedih dan benar-benar merasa bersalah terhadap Roy dan Devi namun terkadang aku berfikir apa salahnya jika aku bersama seseorang aku sayangi ? Toh dia pun menaruh rasa yang sama.Ouhhh Jika ini di teruskan pun aku akan jadi gila.
Benar saja aku dan Jojo pun justru semakin dekat, sampai-sampai teman-temanku pun berfikir jika kami berpacaran, hmm... Sebenarnya aku pun bingung untuk menjawabnya, aku hanya mengatakan "yah seperti kalian lihat saja!" setelah itu aku berusaha mengalihkan pembicaran. Aku sendiri pun bingung akan status hubungan ku dengan Jojo sebenarnya apa.
Kami hanya mengalir begitu saja, tanpa ada yang menyatakan cinta. Kami bisa saling merasakan rasa itu. Kami berdua pun cukup nyaman akan hal ini, meski pun dari awal kami berdua sama-sama tahu kalau kita sama-sama memiliki kekasih. Terkadang Saat aku melihat percakapan mereka di media sosial Facebook dengan mesra, itu sungguh membuatku sangat jengkel, rasanya ingin sekali aku menunjukan foto-foto mesra kami kepada Devi. Tapi ya sudah lahh...!!!! Lupakan.. Meski pun begitu Jojo sungguh sangat menjaga perasaanku, ketika dia berada di dekatku. Dia tidak pernah memegang Handphone dan Smartphone'nya walau hanya sekedar untuk membalas pesan singkat atau telephone dari Devi.
Hari-hari kami lalui, tidak jarang kami menghabiskan waktu bersama. Sampai akhirnya Jojo berpamitan bahwa dia ingin  pulang kekampung halamannya dalam beberapa bulan, OH NO ! fikiran langsung tertuju kepada Devi karna mereka memang 1 kota ! ! ! Semua prasangka muncul dan berteiak dalam batinku.. "mereka pasti akan bertemu dan saling melepas rindu" . Dan bla..bla...bla...!
***

Rabu, 08 Oktober 2014

Di angkat Dari Kisah Nyata

5 November 1990 adalah tanggal dan tahun lahirnya Winda Putri Fandika, inilah nama lengkapnya. Mungkin anda yang sedang membaca buku ini, bertanya – Tanya, sepenting apa sosok winda, hingga saya menyediakan satu bab khusus pembahasan tentang winda. Satu hal yang ingin saya sampaikan melalui tulisan sederhana ini. Jika anda bertanya seperti itu tentang winda.

Anda mungkin tidak akan lagi pernah kenal dengan winda, sampai kapanpun, karena tepatnya tanggal 17 Mei ditahun 2008 yang lalu, winda telah pergi untuk selamanya. Dia wafat ditanggal 17 bulan mei itu. Namun, almarhumah winda meninggalkan sebuah nasihat penting untuk kita, generasi muda. Winda adalah sosok guru besar, yang tidak akan pernah diberikan penghargaan, karena sertifikat dan anugerah apapun tidak akan sanggup, menghargai apa yang telah dilakukannya.

Selamat membaca riwayat winda. Saya berani bertaruh, cerita berikut ini, akan sangat memaksa anda, mengubah cara anda, membuat anda berpikir, membuat anda serius. Bahkan menangis, karena anda melihat bahwa anda belum benar – benar menyayangi orang yang paling anda sayangi. Yakinlah saat anda sedang membaca riwayat ini, alamarhumah winda sedang mengajarkan anda, tentang sebuah pengertian bahwa harga mati untuk membahagiakan orang tua, terlebih lagi sosok seorang IBU.

Selamat membaca sebuah riwayat yang paling sanggup membuka mata hati anda.

Winda Putri Fandika, inilah nama lengkapnya, dia biasa dipanggil winda. Tidak ada yang special dari sosok winda, layaknya seorang gadis manja dan gadis cerdas, yang terus berupaya belajar. Untuk bisa memberikan yang terbaik untuk kedua orang tuanya. Sama halnya seperti anda, dia sekolah, TK, SD, SMP, dan SMA. Winda adalah anak gadis yang pintar, kesungguhannya belajar, berangkat dari niat bahwa ia tidak akan pernah main – main untuk membahagiakan orang tua.

Semasa ia sekolah, ia tidak pernah dapat juara 1, Karena ia selalu mendapat juara umum disekolahnya.Momen dimana pembagian rapot, itu adalah saat – saat yang paling ia nantikan, karena saat itu ia bisa dengan jelas melihat senyum kebanggaan dari wajah ibunya. Hampir diseluruh pembagian rapot disepanjang hidupnya, selalu saja ia memberikan prestasi yang membanggakan ibunya.

Kesehariannya, ia selalu menemani ibunya, bahkan diusianya yang masih duduk dibangku SMP, ia memutuskan untuk tidak akan ikut kursus apapun, ditengah teman – temannya yang lain pada ikut kursus. Kenapa seperti itu ?karena menurut winda, ilmu kursus bisa ia pelajari sendiri dikamar tidurnya, tapi saat bisa menemani ibu, itu tidak akan pernah bisa ia dapatkan dimana pun, kecuali hanya bersama ibunya.

Satu hal yang pernah ia katakan kepada ibunya. “ ibu, satu hal yang paling aku takutkan bu “ ibunya menjawab, apa itu winda ?, aku sangat takut, ketika aku sudah tidak ada lagi didunia ini, dan aku tidak lagi bisa membuat ibu tersenyum. Begitu sangat seriusnya winda, benar – benar ingin membahagiakan ibunya.

Satu hal yang menarik bagi saya sebagai penulis, riwayat tentang winda ini. Apakah sahabat tahu, ternyata winda memiliki kebiasaan kalau ia sering sekali, memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada ibunya. Yang membuat beda bagi saya adalah winda selalu mengucapkan selamat ulang tahu kepada ibunya, 2 hari sebelum tepat tanggal ulang tahun ibunya. Jadi kalau ibunya berulang tahun pada tanggal 24, winda selalu mengucapkannya tanggal 22.

Pernah ibunya bertanya kepada winda. Winda, koq ngucapinnya sekarang nak ?kan, ulang tahun ibu masih lusa. Pada saat itu winda menjawab, ibu tau gak !winda gak pengen, kalau sampai ada orang yang lebih dulu ngucapin selamat ulang tahu ke mama, termasuk papa. Winda gak pengen kalau papa yang lebih dulu, ngucapin selamat ulang tahun ke mama. Winda pengen menjadi orang yang paling pertama di dunia ini, ngucapin setiap hari ulang tahun mama.

Winda dan keluarganya, mereka tinggal diaceh. Dan kebetulan SMA nya winda di medan, saat SMA di medan pun, ia selalu meraih prestasi yang gak kalah membanggakannya dengan saat ia sekolah di Aceh. Ia selalu memberikan kabar – kabar baik, selalu ia telpon ibunya, untuk memberikan informasi yang membanggakan tentang dirinya, semata – mata karena ia ingin ibunya, merasa senang.

Winda sadar, bahwa diusianya yang masih belasan tahun, ia belum bisa membanggakan ibunya dengan gaji atau uang yang dihasilkannya, karena ia belum bekerja, tapi ia bisa membayarnya dengan prestasinya. Tibalah suatu hari, winda merasakan ada sesuatu yang lain dengan dirinya. Entah apa itu, ia pun tidak mengerti, tapi ia mengabaikannya untuk sesaat. Namun semakin hari, ia merasakan kalau tubuhnya semakin lemah, dan bertambah semakin lemah.

Demi menjaga kebahagiaan ibunya, winda pun merahasiakan kabar tentang dirinya kepada ibunya. Dari kondisi winda yang semakin melemah dan dari beberapa ciri – ciri dan tanda – tanda yang ia derita, semakin penasaran rasa hati winda, untuk segera tahu, bahwa apakah ia sakit. Kalau pun ia sakit, terus sakit apa ?ia pun terus bertanya pada dirinya sendiri. Sampai akhirnya, ia menjawab sendiri rasa penasarannya melalui browsing di internet. Ia segera cari tahu, tentang penyakit apa yang sedang dideritanya. Setelah ia mengetahui, perlahan – lahan jatuh air matanya, karena ia akan segera tahu, apa yang akan terjadi pada dirinya beberapa hari kedepan.

Tetap, walaupun dalam keadaan sakit. Winda selalu bertahan dan merahasiakan penyakitnya kepada ibunya, karena ia tidak rela, air mata ibunya jatuh hanya karena mendengar kabar tentang penyakitnya. Akhirnya winda tahu kalau ia terkena sebuah penyakit yang sangat mematikan, bahkan bisa dipastikan, setiap orang yang tekena penyakit itu, hanya akan mampu bertahan hidup kurang lebih selama 10 hari saja.

Mohon maaf kepada sahabat pembaca semuanya, saya sebagai penulis, diminta untuk merahasiakan penyakit yang diderita winda dalam riwayat ini. Mari kita lanjutkan lagi ceritanya, ternyata setelah winda mengetahui semua penyakitnya, dan berapa lama lagi ia bisa bertahan hidup. Ia benar – benar berpikir, bagaimana ia bisa membahagiakan ibunya untuk yang terakhir kalinya, dan apa yang bisa ia lakukan agar ia bisa tetap membahagiakan ibunya, mesti kelak ia sudah ada didalam kubur.

Sahabat tahu, 10 hari tersisa ia bertahan hidup, diwaktu yang tersisa 10 hari itu, ia masih sempat mengikuti ujian nasional angkatan tahun 2008. Dengan kondisi tubuhnya yang sudah sangat lemah, rambutnya sudah mulai rontok, tapi winda tetap bertahan. Baginya minimal dengan mengikuti ujian nasional, ia masih sempat membahagiakan ibunya. Singkat cerita sahabat, dihari terakhir ia mengikuti ujian nasional, sebenarnya kondisi tubuhnya sudah tidak sanggup lagi, untuk menahan ganasnya virus yang menggerogoti tubuhnya, namun ia tahan itu semuanya demi ibunya.

Selesai ujian, winda pun langsung pingsan dan ia tidak sadarkan diri. Ia pun segera dirawat dan dibawa pulang ke Aceh. Selama di rawat di Aceh, winda masih merahasiakan tentang penyakitnya dengan ibunya, kebetulan ayah winda adalah seorang dokter di aceh, dan winda pun meminta ayahnya untuk merahasiakan tentang penyakit yang dideritanya kepada ibunya. Winda pernah berkata kepada ayahnya “ ayah, jangan sampai ibu tahu ya yah, biarkan ibu tahu saat aku sudah tidak ada lagi, karena demi Tuhan aku tidak sanggup melihat ibu menangis karena ku “.

Ayahnya yang telah mengetahui virus yang diderita winda, dengan berkucuran air mata mengatakan, “ ia anak ku sayang “. Setelah mengatakan pesan itu, winda pun pergi untuk selama – lamanya, winda pun meninggal dunia. Ayahnya segera mengambil pemacu jantung, dan terus menerus memacu jantung winda, karena ia benar – benar belum yakin, kalau winda telah pergi meninggalkannya untuk selamanya. Sesaat setelah itu, ibunya tahu, kalau winda sudah wafat.

Ibunya berteriak, menangis, dan menatap kondisi winda yang sudah menjadi jenazah. Tidak banyak yang bisa dilakukan ibunya, saat saya wawancarai, ibunya berkata, saya hanya bisa menangis terus menangis dan berdoa, agar Tuhan bisa mengembalikan windaku lagi. Setelah itu, jenazah winda pun segera dimandikan, dikafankan, dan dikuburkan.

Mohon tetap konsentrasi sahabat pembaca semuanya, tahan air matamu jika engkau bisa menahannya. Apakah kalian tahu, 1 bulan setelah winda wafat, ternyata keluar pengumuman dari pusat dijakarta, bahwa winda adalah siswi peraih nilai UN tertinggi di sumatera. Dan yang paling meremas jantung saya, apakah kalian tahu, sepeniggalan winda, ibunya selalu menjaga barang – barang peninggalan winda.

Sampai satu malam, Setahun setelah winda tiada. Tepatnya ditahun 2009, ditengah malam hand phone winda bergetar sendiri. Ibunya merinding saat mengambil hand phone itu, tepat jam 12.01 ditengah malam. Ibunya melihat hand phone winda dan ibunya membaca sebuah pesan di hand phone winda yang isinya “ Selamat Ulang Tahun Mamaku Sayang “. Ternyata ibunya tersadar kalau ia, akan berulang tahun besok.

Ternyata sehari sebelum wafat, winda telah men setting hand phone nya, dan setiap tanggal 23 tepatnya pukul 12 : 01 tengah malam hand phone nya, akan selalu secara otomatis, mengucapkan selamat ulang tahun kepada ibunya.

Dan apakah sahabat pembaca tahu, sampai saat ini pun, hand phone itu, masih ter set untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada ibunya secara otomatis dan begitu seterusnya. Akhirnya winda bisa menemukan cara membahagiakan ibunya, mesti ia sudah terbaring diliang lahat. Mari sejenak berpikir sahabat. Kalau almarhumah winda, masih berpikir untuk selalu membahagiakan ibunya, mesti ia sudah tak lagi bernyawa. Apa kabar dengan kita ? semoga bisa menginspirasi dan bermanfaat. (Azza Aprisaufa)

Thanks yaa udah mampir, jangan lupa balik lagi :*
Selamat Membaca Yaa !! Semoga suka ^_^